Dikisahkan oleh :Muhammad Laqimuddin
(Peraktisi Quranic Healing) 
  Kabar  tentang burung hantu jadi-jadian yg muncul disetiap malam, semakin  ramai diperbincangkan, disetiap rumah, diwarung, dipos ronda, disawah,  diempang, bahkan sudah menyebrang kebeberapa desa tetangga.. konon  menurut cerita para saksi burung ini sering muncul dan bertengger diatap  rumah orang hamil, atau dibatang pohon yg menghadap rumah orang hamil,  selain itu burung ini juga sering muncul dan berjalan-jalan diteras  rumah penduduk, dan yg lebih anehnya lagi burung ini pernah muncul dan  menghampiri kerumunan warga yg sedang ngobrol-ngobrol diteras rumah,   tapi begitu hendak ditangkap burung itu langsung terbang dengan  meninggalkan kesan misteri pada warga.. 
 
 Suasana setiap malam  semakin mencekam beraneka asumsi warga semakin tidak karuan  berseliweran, yg jelas intinya ini adalah burung jadi-jadian mungkin ada  salah seorang warga dikampung kami ada yg sedang menjalankan pesugihan.  
 
 Keamanan desa semakin ditingkatkan puluhan pemuda dikerahkan  untuk berjaga-jaga atau berkeliling desa dengan senjata seadanya, batu,  kayu, besi, golok, sampai ada yg menenteng bedil angin.. pemuda dibagi  dua kelompok, kelompok prtama yg diketuai seorang ustad berjaga diluar  kampung, sementara saya bergabung dalam kelompok kedua yg berjaga  didalam kampung, dan senjata yg saya bawa adalah kamera poket merek  canon 12 M. 
 
 malam semakin mencekam dibalik kegelapan  bayang-bayang pepohonan puluhan pasang mata mulai berkeliaran menembus  kegelapan diantara ranting pepohonan dan atap-atap rumah warga berharap  sang buruan ada diantara tempat-tempat itu, kami semua duduk mengintai  tampa ada yg bersuara.. Benar saja tiba-tiba dari arah pemakaman  berkelebat persis di atas kepala saya sosok putih besar sebesar bebek  menerobos kegelapan menuju arah pemukiman warga, Blek,, blek,, blek,,  suaranya berat sekali tapi bikin bulu kuduk merinding.. posisi saya saat  itu duduk dibawah tiang listrik bersembunyi dibawah bayangannya..  persis diatas kepala saya diatas kabel utama tiang listrik burung itu  hinggap dan bertengger, suara bisik bisik dari teman-teman yg lain mulai  terdengar ditelinga saya yg kebetulan posisi persembunyian mereka agak  jauh dari saya.. kamera sengaja saya seting menggunakan efek malam,  perlahan-lahan saya berdiri membidik burung itu, klik,, pijaran lampu  dari kamera saya menerangi sekitar burung itu, tampak jelas matanya yg  tajam menatap saya dan wajahnya yg kelihatan semakin putih akibat cahaya  terkesan horor banget, bidikan yg kedua saya lakukan tapi sayang burung  itu keburu terbang meninggalkan saya.. suara gaduh mulai bersahutan  dari teman-teman yg lain mereka menghampiri dan memprotes saya, kenapa  harus dipoto?.. jadi kabur kan burungnya?.. coba kalau ditembak mungkin  burung itu sudah mati.. saya cuma tersenyum menanggapi sikap mereka,  "saya inikan wartawan, jadi dilarang membunuh, meskipun musuh sudah ada  didepan mata, tugas saya cuma meliput,,.
 
 Dengan rasa kecewa  teman-teman meninggalkan saya berlari mengejar kearah burung itu  terbang..  suara gaduh teriakan mengundang kelompok pertama yg berada  diluar kampung, suasana makin rame tapi mencekam.. sudah 1 jam  berkeliling ternyata belum ketemu juga jejak sang buruan.. ahirnya  kembali semua pasukan dalam posisi semula diam bersembunyi dibalik  kegelapan.. hening....
 
 Blek,, blek,, blek,, setelah 30 menit  menunggu kembali suara itu terdengar dari arah selatan.. dan kembali  nangkring ditempat tadi saya mengambil gambar, saya kembali mencoba  membidik tapi tiba-tiba saya ditarik teman saya, ''tolong jangan bikin  buruan kita kabur lagi, sekarang mendingan kita tembak,, saya menuruti  kata-kata mereka tapi kamera tetap standby, buat jaga-jaga.. 
 
  Kali ini yg pegang bedil bukan orang yg malam-malam sebelumnya, karena  sudah berkali-kali burung itu ditembak tapi meleset terus, jadi ponakan  saya yg satu ini baru ikut gabung berburu cuma malam ini saja..  sang  jago tembak mulai membidik, "tar!!!,,  burung itu diam saja tapi ketika  hendak ditembak ulang burung itu tiba-tiba tergantung dengan kaki diatas  mencengkram kabel.. suara sorak bergemuruh laksana perang sudah berahir  dengan membawa kemenangan,, saya langsung membidik burung yg tergantung  dikabel tiang listrik itu, hingga melayang dan ahirnya menukik kebawah  dan terkapar ditanah, kasihan sekali nasibmu burung..  
 
  mendengar teriakan kemerdekaan yg terus bersahutan ahirnya mengundang  penasaran warga yg ada didalam rumah, ahirnya tak sedikit warga yg  keluar dan ingin melihat rupa sang burung hantu misteri yg bikin heboh  itu.. semua pasukan saya suruh baris dengan masing-masing menunjukan  senjatanya, sementara burung yg sudah mati itu dipegang dan direntangkan  didepan pasukan lalu saya poto, "klik,  sungguh gambarnya bagus banget,  karena kejadiannya sudah 4 tahun jadi ketika saya cari-cari filenya  untuk bukti tulisan ini,  ga ketemu-temu juga.. 
 
 Esoknya berita  tentang kemenangan mulai tersebar bahkan dgn cepat hingga kedesa  sebelah..  poto-poto langsung saya cetak dan saya tempel diluar supaya  bisa dilihat setiap orang..  bersamaan dengan itu saya beritakan kepada  warga analisa saya tentang burung hantu jadi-jadian itu..
 
  Burung itu burung hantu biasa, kebetulan pada minggu-minggu terahir ini  burung itu sedang melepaskan anak-anaknya yg baru belajar terbang dan  mencari makan sendiri, maka jangan heran kalau burung-burung itu muncul  enggak mengenal tempat dan waktu karena mereka belum tahu dimana  lokasi-lokasi yg mengandung banyak makanan bagi mereka, oleh sebab  itulah seolah mereka ada dimana-mana karena jumlah mereka bukan cuma  satu, sedangkan yg paling besar itu adalah induknya yg mungkin sedang  mengawasi anak-anaknya.. jadi itu bukanlah burung jadi-jadian..
 
 Alhamdulillah setelah misteri terbuka, pada malam-malam berikutnya  meskipun ada lagi burung hantu yg lewat tapi sudah dicuekin, kasihan deh  lo burung, emang enak dicuekin..
 
 
0 Response to "MISTERI BURUNG HANTU JADI-JADIAN (Kisah nyata)"
Post a Comment