Penculikan Nafs di Alam Mimpi (Jumat, 6 Sept 2013)
By : Haekal Muhammad
Bismillah,
Teringat ketika saya sedang dalam perjalanan menuju kota purwokerto, dalam rangka acara Rehab Hati Purwokerto dan Cirebon.Tiba-tiba istriku sms dari rumah memberitahukan bahwa barusan lolos dari penculikan nafs melalui alam mimpi yang terencana. Tujuan penculikan tersebut untuk menyanderanya, sehingga dapat mengancam saya untuk membatalkan rencana kepergian saya ke Purwokerto dan Cirebon.
Siang hari, setelah lelah melakukan aktivitas rumah tangga, istriku rehat dengan rebahan. Waktu itu belum melakukan sholat dhuhur. Dalam rehat yang sebentar tersebut menyebabkannya tertidur dan bermimpilah.Tiba-tiba berada di pinggir jalan dan kebingungan mencari saya. Kemudian muncullah sekelompok laki mendatanginya. Tiba-tiba sosok yang mirip saya muncul diantara kelompok laki-laki tersebut. Ada seorang Laki-laki membisiki sosok yang mirip saya itu untuk segera membawa istriku. Sosok yang mirip saya itu berkata kepada istriku.
“Cepat-cepat, kita harus cepat sampe kesana,keburu ketahuan”, katanya.
“Ini kita mau kemana.. saya belum sholat”, kata istriku yang teringat kalau belum sholat dhuhur.
“Iya, ini mau sholat dulu”, jawab sosok yang menyamar menjadi saya dengan muka tidak senang.
Sesampainya di seberang jalan, mereka berdua berada di depan sebuah bangunan. Istriku heran, karena masjid yang begitu suram dan bentuk bangunan yang aneh. Mungkin aneh, karena arsitektur bangsa jin.Kemudian sosok yang menyamar menjadi saya, memaksa istriku untuk masuk ke dalam bangunan tersebut. Dan yang lebih aneh lagi, lantai masjid tersebut bergelombang. Istriku pun heran. Akhirnya dia pun memutuskan tidak sholat sambil duduk, tapi sambil berdiri. Untuk mencari tempat sholat pun agak susah, karena banyak perempuan dengan dandanan aneh yang berseliweran kesana kemari. Dan Alhamdulillah akhirnya ada tempat yang dapat dipergunakan untuk sholat.
Begitu istriku melakukan takbiratul ihram,semua serentak memandang dengan kaget. Tiba-tiba perempuan-perempuan tersebut minggir semua. Kemudian terdengarlah suara musik aneh dan mereka seperti menari-nari kegirangan. Seperti sedang merayakan kemenangan. Dan mereka berusaha menghentikan sholat istriku. Tiba-tiba ada sosok laki-laki menghardik istriku untuk menghentikan sholatnya, karena dia sedang ditunggu oleh pimpinan mereka. Istriku seolah tidak peduli dan tetap melanjutkan sholat. Kemudian setelah salam, istriku balas menghardik laki-laki tersebut.
“Saya sedang sholat, kalau dia mau bicara dengan saya, jangan main paksa. Tunggu saya berdoa dulu!”, katanya dengan nada tinggi.
Mereka seakan tidak memperdulikan kata-kata istriku. Mereka kemudian menarik paksa dan mendorongnya untuk menghadap kyai mereka. Ternyata dugaan istriku benar, begitu istriku bangkit dari duduk, semua tempat berubah. Dari yang semula sebuah masjid persinggahan untuk orang yang bepergian, menjadi sebuah pesantren jin. Lebih tepatnya adalah sebuah penjara, karena sekeliling bangunan tersebut terdapat jeruji besi.
Sampailah istriku berada di depan sosok yang menurut mereka adalah kyai. Semua menunduk takut sambil menjaga istriku supayatidak lari. Dan kemudian kyai bid’ah tersebut menghakimi dan menceramahi istrikudengan berbagai macam hal. Kyai tersebut mengatakan, apa yang kami lakukan itu sudah menyimpang dan sesat. Soal hijab istriku, yang menggunakan cadar, dianggapnya sudah berlebihan. Ibadah kami dikatakan bid’ah, termasuk aktivitas ruqyah saya dan terutama kepergian jihad saya. Semua yang kami lakukan dianggapsalah dan sesat, dan kami diharuskan untuk bertaubat, menghentikan aktivitas ruqyah dan mengikuti aktivitas keagamaan menurut versi mereka saja. Kyai itubenar-benar marah habis-habisan.
Ditengah marahnya, dia juga membacakan dalil dari Al Quran. Walah, ternyata kyai gadungan itu bacaannya ada yang salah dan terlewatkan, spontan istriku langsung mengoreksi bacaan Al Qurannya dengan suara lantang. Dan tiba-tiba semua jemaahnya tersentak kaget dan lari berhamburan.
Kesempatan bagus tersebut tidak disia-siakan oleh istriku untuk pergi dari tempat tersebut. Istriku kemudian keluar mencari jalan sambil membaca kalimat tammah dalam hati. Sesampainya di garasi kendaraan mereka, ada gerbang tinggi dan panjang, dan bertemulah dengan 2 orang yang sama-sama ingin berusaha keluar melarikan diri. Dua orang tersebut laki-laki dan perempuan yang tidak berhijab, dengan keadaan kurus dan lemah. Perempuan tersebut sepertinya sudah lama disekap di dalam penjara tersebut.
Mereka berdua berusaha membuka gerbang tetapi tidak bisa.
“Coba saya yang buka, InsyaAllah dengan pertolongan Allah, kita bisa keluar dari tempat ini”, kata istriku dengan penuh keyakinan.
“Ini susah dibuka mbak, kami dah berkali-kali mencoba keluar tetapi ga bisa, selalu ketahuan. Mbak yakin?”, katanya perempuantersebut penuh keraguan.
“InsyaAllah”, jawab istriku dengan mantapnya.Meskipun dalam hatinya ada kengerian kalau sampai tertangkap lagi.
Istriku menarik gerbang tersebut dengan sekuat tenaga dengan meminta pertolongan kepada Allah. Alhamdulillah pintu tersebut terbuka dan dua orang yang ketakutan tadi disuruhnya untuk lari terlebih dahulu. Namun mereka ragu-ragu untuk meninggalkannya.
“Lari duluan aja, ga usah pedulikan saya. Nanti Allah yang akan menolong saya kalau tertangkap lagi. InsyaAllah”, kata istriku mencoba menyakinkan mereka.
Nah, ternyata usaha pelariannya ketahuan. Jemaah pesantren tersebut marah-marah dan istriku berhasil melarikan diri dan malah bisa mengeluarkan tahanan lain. Tiba-tiba pintu gerbang akan menutup kembali, istriku berusaha menahan pintu tersebut supaya tidak menutup, agar dua orang itu bisa selamat.
Alhamdulillah Allah menolong istriku dan keduaorang tersebut keluar dari penjara sebelum pintu gerbang menutup kembali. Mereka bertiga berlari, istriku, seorang laki-laki dan perempuan lemah dibelakang istriku. Karena laki-laki tersebut lari lebih cepat, istriku akhirnya kehilangan jejaknya. Dan perempuan yang lemah itu masih di belakangnya lari dengan kepayahan. Ternyata untuk keluar dari tempat tersebut memang agak merepotkan, karena banyak sekali pintu-pintu. Dan harus mencari pintu untuk keluar.
Akhirnya oleh istriku karena khawatir dirinya tertangkap lagi, perempuan yang lemah tadi ditinggalkan. Sebab kalau tertangkap akan lebih merepotkan, karena mereka sudah marah kepada saya, dan berniat menyandera istriku agar saya membatalkan perjalanan menuju ke purwokerto. Kemudian sampailah istriku di dekat jeruji keluar. Jeruji tersebut besinya tebal dan terkunci, dan baru disadarinya bahwa ternyata tempat tersebut terletak di bawah tanah.
Disaat istriku kebingungan mencari cara membuka pintu. Tiba-tiba dia didatangi oleh santri jelmaan. Dia marah sekali dan mau menangkap istriku. Karena istriku yakin bahwa itu adalah jin, maka dibacakanlah surat Al anfal 17. Santri jelmaan tersebut menjerit-jerit kesakitan sambil mendekati istriku, kemudian dibacakan ayat kursi dengan niat membakarnya dan juga untuk membakar tempat tersebut.
Dan Alhamdulillah, santri jin tersebut kepanasan dan keluar asap dari tubuhnya, dan tempat tersebut juga mulai terbakar. Santri jin yang terbakar tersebut, bentuk tubuhnya mulai berubah kebentuk asal, dari kepalanya muncullah tanduk kecil.
Kekhawatiran istriku mulai bertambah, karena pintu jeruji belum bisa terbuka. Ditambah dengan udara disekelilingnya yang sudah mulai panas karena api dimana-mana. Istriku sudah mencoba membacakan ayat apa saja yang diingatnya untuk membuka pintu, namun pintu tersebut seakan-akan tetap kokoh tidak bergeming. Sambil bercucuran keringat dan kondisi lemas, akhirnya istriku membaca Al Fatihah, sambil berdoa kepada Allah agar diberikan kunci untuk membuka pintu jeruji tersebut. Alhamdulillah, atas ijin Allah pintu tersebut akhirnya terbuka dan keluarlah istriku dari tempat tersebut.
Sesampainya di luar, istriku berdiri memandangi bangunan tersebut. Asap sudah mulai membumbung tinggi.
“Semoga tempat ini musnah ya Rabb..”, gumamnya.
“Terus sekarang pulangnya gimana ya?”, katanya dalam hati kebingungan sambil berdiri di depan gerbang utama.
Istriku menyadari bahwa sebelumnya di alam nyata dia sedang tertidur. Kemudian istriku membaca ayat-ayat ruqyah yang diingatnya agar berhasil kembali ke alam nyata, namun tidak ada yang berhasil membuatnya terbangun.
Kemudian akhirnya istriku berdoa. “Ya Allah, berikanlah aku pertolongan, kembalikanlah ruhku ke jasadku yang sedang tertidur. Aku mohon ya Allah, ijinkanlah aku kembali ke jasadku”.
Alhamdulillah atas ijin Allah, istriku kemudian terbangun dari tidurnya dengan tenggorokan yang terasa sangat kering.
Wallahu A’lam bish-showab.
Catatan admin
Sebelum tidur lakukanlah ritual sunah (membaca doa), karena disitulah letak gangguan setan. Ketika kita lalai, nafs kita bahkan dapat diculik oleh setan untuk mereka sandera di alam jin. Sehingga sering terjadi kondisi jiwa-jiwa yang terbelenggu dan labil.
"Hasbunallah wani'mal wakiil ni'mal maula wa ni'mann nasiir"
Salam Tauhid,
Muhamad Haekal
Bismillah,
Teringat ketika saya sedang dalam perjalanan menuju kota purwokerto, dalam rangka acara Rehab Hati Purwokerto dan Cirebon.Tiba-tiba istriku sms dari rumah memberitahukan bahwa barusan lolos dari penculikan nafs melalui alam mimpi yang terencana. Tujuan penculikan tersebut untuk menyanderanya, sehingga dapat mengancam saya untuk membatalkan rencana kepergian saya ke Purwokerto dan Cirebon.
Siang hari, setelah lelah melakukan aktivitas rumah tangga, istriku rehat dengan rebahan. Waktu itu belum melakukan sholat dhuhur. Dalam rehat yang sebentar tersebut menyebabkannya tertidur dan bermimpilah.Tiba-tiba berada di pinggir jalan dan kebingungan mencari saya. Kemudian muncullah sekelompok laki mendatanginya. Tiba-tiba sosok yang mirip saya muncul diantara kelompok laki-laki tersebut. Ada seorang Laki-laki membisiki sosok yang mirip saya itu untuk segera membawa istriku. Sosok yang mirip saya itu berkata kepada istriku.
“Cepat-cepat, kita harus cepat sampe kesana,keburu ketahuan”, katanya.
“Ini kita mau kemana.. saya belum sholat”, kata istriku yang teringat kalau belum sholat dhuhur.
“Iya, ini mau sholat dulu”, jawab sosok yang menyamar menjadi saya dengan muka tidak senang.
Sesampainya di seberang jalan, mereka berdua berada di depan sebuah bangunan. Istriku heran, karena masjid yang begitu suram dan bentuk bangunan yang aneh. Mungkin aneh, karena arsitektur bangsa jin.Kemudian sosok yang menyamar menjadi saya, memaksa istriku untuk masuk ke dalam bangunan tersebut. Dan yang lebih aneh lagi, lantai masjid tersebut bergelombang. Istriku pun heran. Akhirnya dia pun memutuskan tidak sholat sambil duduk, tapi sambil berdiri. Untuk mencari tempat sholat pun agak susah, karena banyak perempuan dengan dandanan aneh yang berseliweran kesana kemari. Dan Alhamdulillah akhirnya ada tempat yang dapat dipergunakan untuk sholat.
Begitu istriku melakukan takbiratul ihram,semua serentak memandang dengan kaget. Tiba-tiba perempuan-perempuan tersebut minggir semua. Kemudian terdengarlah suara musik aneh dan mereka seperti menari-nari kegirangan. Seperti sedang merayakan kemenangan. Dan mereka berusaha menghentikan sholat istriku. Tiba-tiba ada sosok laki-laki menghardik istriku untuk menghentikan sholatnya, karena dia sedang ditunggu oleh pimpinan mereka. Istriku seolah tidak peduli dan tetap melanjutkan sholat. Kemudian setelah salam, istriku balas menghardik laki-laki tersebut.
“Saya sedang sholat, kalau dia mau bicara dengan saya, jangan main paksa. Tunggu saya berdoa dulu!”, katanya dengan nada tinggi.
Mereka seakan tidak memperdulikan kata-kata istriku. Mereka kemudian menarik paksa dan mendorongnya untuk menghadap kyai mereka. Ternyata dugaan istriku benar, begitu istriku bangkit dari duduk, semua tempat berubah. Dari yang semula sebuah masjid persinggahan untuk orang yang bepergian, menjadi sebuah pesantren jin. Lebih tepatnya adalah sebuah penjara, karena sekeliling bangunan tersebut terdapat jeruji besi.
Sampailah istriku berada di depan sosok yang menurut mereka adalah kyai. Semua menunduk takut sambil menjaga istriku supayatidak lari. Dan kemudian kyai bid’ah tersebut menghakimi dan menceramahi istrikudengan berbagai macam hal. Kyai tersebut mengatakan, apa yang kami lakukan itu sudah menyimpang dan sesat. Soal hijab istriku, yang menggunakan cadar, dianggapnya sudah berlebihan. Ibadah kami dikatakan bid’ah, termasuk aktivitas ruqyah saya dan terutama kepergian jihad saya. Semua yang kami lakukan dianggapsalah dan sesat, dan kami diharuskan untuk bertaubat, menghentikan aktivitas ruqyah dan mengikuti aktivitas keagamaan menurut versi mereka saja. Kyai itubenar-benar marah habis-habisan.
Ditengah marahnya, dia juga membacakan dalil dari Al Quran. Walah, ternyata kyai gadungan itu bacaannya ada yang salah dan terlewatkan, spontan istriku langsung mengoreksi bacaan Al Qurannya dengan suara lantang. Dan tiba-tiba semua jemaahnya tersentak kaget dan lari berhamburan.
Kesempatan bagus tersebut tidak disia-siakan oleh istriku untuk pergi dari tempat tersebut. Istriku kemudian keluar mencari jalan sambil membaca kalimat tammah dalam hati. Sesampainya di garasi kendaraan mereka, ada gerbang tinggi dan panjang, dan bertemulah dengan 2 orang yang sama-sama ingin berusaha keluar melarikan diri. Dua orang tersebut laki-laki dan perempuan yang tidak berhijab, dengan keadaan kurus dan lemah. Perempuan tersebut sepertinya sudah lama disekap di dalam penjara tersebut.
Mereka berdua berusaha membuka gerbang tetapi tidak bisa.
“Coba saya yang buka, InsyaAllah dengan pertolongan Allah, kita bisa keluar dari tempat ini”, kata istriku dengan penuh keyakinan.
“Ini susah dibuka mbak, kami dah berkali-kali mencoba keluar tetapi ga bisa, selalu ketahuan. Mbak yakin?”, katanya perempuantersebut penuh keraguan.
“InsyaAllah”, jawab istriku dengan mantapnya.Meskipun dalam hatinya ada kengerian kalau sampai tertangkap lagi.
Istriku menarik gerbang tersebut dengan sekuat tenaga dengan meminta pertolongan kepada Allah. Alhamdulillah pintu tersebut terbuka dan dua orang yang ketakutan tadi disuruhnya untuk lari terlebih dahulu. Namun mereka ragu-ragu untuk meninggalkannya.
“Lari duluan aja, ga usah pedulikan saya. Nanti Allah yang akan menolong saya kalau tertangkap lagi. InsyaAllah”, kata istriku mencoba menyakinkan mereka.
Nah, ternyata usaha pelariannya ketahuan. Jemaah pesantren tersebut marah-marah dan istriku berhasil melarikan diri dan malah bisa mengeluarkan tahanan lain. Tiba-tiba pintu gerbang akan menutup kembali, istriku berusaha menahan pintu tersebut supaya tidak menutup, agar dua orang itu bisa selamat.
Alhamdulillah Allah menolong istriku dan keduaorang tersebut keluar dari penjara sebelum pintu gerbang menutup kembali. Mereka bertiga berlari, istriku, seorang laki-laki dan perempuan lemah dibelakang istriku. Karena laki-laki tersebut lari lebih cepat, istriku akhirnya kehilangan jejaknya. Dan perempuan yang lemah itu masih di belakangnya lari dengan kepayahan. Ternyata untuk keluar dari tempat tersebut memang agak merepotkan, karena banyak sekali pintu-pintu. Dan harus mencari pintu untuk keluar.
Akhirnya oleh istriku karena khawatir dirinya tertangkap lagi, perempuan yang lemah tadi ditinggalkan. Sebab kalau tertangkap akan lebih merepotkan, karena mereka sudah marah kepada saya, dan berniat menyandera istriku agar saya membatalkan perjalanan menuju ke purwokerto. Kemudian sampailah istriku di dekat jeruji keluar. Jeruji tersebut besinya tebal dan terkunci, dan baru disadarinya bahwa ternyata tempat tersebut terletak di bawah tanah.
Disaat istriku kebingungan mencari cara membuka pintu. Tiba-tiba dia didatangi oleh santri jelmaan. Dia marah sekali dan mau menangkap istriku. Karena istriku yakin bahwa itu adalah jin, maka dibacakanlah surat Al anfal 17. Santri jelmaan tersebut menjerit-jerit kesakitan sambil mendekati istriku, kemudian dibacakan ayat kursi dengan niat membakarnya dan juga untuk membakar tempat tersebut.
Dan Alhamdulillah, santri jin tersebut kepanasan dan keluar asap dari tubuhnya, dan tempat tersebut juga mulai terbakar. Santri jin yang terbakar tersebut, bentuk tubuhnya mulai berubah kebentuk asal, dari kepalanya muncullah tanduk kecil.
Kekhawatiran istriku mulai bertambah, karena pintu jeruji belum bisa terbuka. Ditambah dengan udara disekelilingnya yang sudah mulai panas karena api dimana-mana. Istriku sudah mencoba membacakan ayat apa saja yang diingatnya untuk membuka pintu, namun pintu tersebut seakan-akan tetap kokoh tidak bergeming. Sambil bercucuran keringat dan kondisi lemas, akhirnya istriku membaca Al Fatihah, sambil berdoa kepada Allah agar diberikan kunci untuk membuka pintu jeruji tersebut. Alhamdulillah, atas ijin Allah pintu tersebut akhirnya terbuka dan keluarlah istriku dari tempat tersebut.
Sesampainya di luar, istriku berdiri memandangi bangunan tersebut. Asap sudah mulai membumbung tinggi.
“Semoga tempat ini musnah ya Rabb..”, gumamnya.
“Terus sekarang pulangnya gimana ya?”, katanya dalam hati kebingungan sambil berdiri di depan gerbang utama.
Istriku menyadari bahwa sebelumnya di alam nyata dia sedang tertidur. Kemudian istriku membaca ayat-ayat ruqyah yang diingatnya agar berhasil kembali ke alam nyata, namun tidak ada yang berhasil membuatnya terbangun.
Kemudian akhirnya istriku berdoa. “Ya Allah, berikanlah aku pertolongan, kembalikanlah ruhku ke jasadku yang sedang tertidur. Aku mohon ya Allah, ijinkanlah aku kembali ke jasadku”.
Alhamdulillah atas ijin Allah, istriku kemudian terbangun dari tidurnya dengan tenggorokan yang terasa sangat kering.
Wallahu A’lam bish-showab.
Catatan admin
Sebelum tidur lakukanlah ritual sunah (membaca doa), karena disitulah letak gangguan setan. Ketika kita lalai, nafs kita bahkan dapat diculik oleh setan untuk mereka sandera di alam jin. Sehingga sering terjadi kondisi jiwa-jiwa yang terbelenggu dan labil.
"Hasbunallah wani'mal wakiil ni'mal maula wa ni'mann nasiir"
Salam Tauhid,
Muhamad Haekal
0 Response to "Penculikan Nafs di Alam Mimpi (Jumat, 6 Sept 2013)"
Post a Comment