Pengalaman meruqyah Jarak jauh (Distance Healing) Pendekar SH Terate
Saya pada awal bulan Juni 2012 ditelpon oleh seseorang yang mengaku bahwa dia adalah seorang Pendekar S H Terate berasal dari Madiun, dia mengeluh pada saya bahwa selama menjadi pendekar SH Terate dia mudah sekali marah, sangat sulit untuk ibadah (malas), was-was berlebihan, fikiran tidak tenang, suka durhaka pada orang tua, memiliki sifat berangasan juga sangat suka berkelahi dengan anggota perguruan lainnya yang tidak sealiran dengan perguruan SH Terate. si fulan ini sebelumnya sudah berkonsultasi pada saya lewat Facebook namun kelihatannya fulan tidak puas. Fulan ini selama menjadi pendekar SH Terate memiliki beberapa amalan dan pernah diisi oleh gurunya air minum yang sudah dimantrai.
Setelah membaca artikel-artikel saya ( di metafisis.wordpress.com) fulan sangat ingin bertaubat, lalu dia pernah menelpon suatu klinik ruqyah yang mengiklankan dirinya adalah ruqyah syar’iyyah (Perguruan AL-Hikmah 3**3) , ketika dia konsultasi oleh seorang Ustadz bernama D A Y (inisial), ustadz D A Y tersebut langsung memfonis bahwa fulan ini memiliki 6 jin dalam tubuhnya (punya ilmu trawangan) dan menganjurkan fulan di terapi jarak jauh, namun ustadz D A Y ini meminta nama lengkap, bin, alamat lengkap sampai nomor rumah berikut ciri-cirinya. Lalu fulan pada waktu yang ditentukan disuruh meditasi dan ustadz mentransfer energinya (sama sekali tidak berhubungan lewat telpon untuk membacakan ayat-ayat ruqyah) lalu fulan merasakan banyak yang bergerak-gerak dalam tubuhnya disertai rasa kesemutan. Ustadz ini meyakinkan bahwa 6 jin sudah diusirnya.
Namun sifulan tidak puas dengan penjelasan ustadz yang menjadi guru perguruan Al-Hikmah 3**3 tersebut (yang membuka Klinik Ruqyah). Lalu fulan mulai berkonsultasi pada saya lewat facebook beberapa hari kemudian fulan menelpon saya pada siang harinya. Fulan menanyakan bagaimana hukumnya Ustadz yang punya ilmu trawangan, saya katakan bahwa Ustadz tersebut bekerjasama dengan jin (disadari/tidak disadari) sebab ilmunya didapatnya dari hasil amalan-amalan tertentu dengan tata cara tertentu yang tidak boleh ditinggalkan maka ilmunya adalah ilmu sihir dan bukan merupakan bentuk karamah adapun ciri karamah adalah tidak bisa dipelajari, tidak bisa diturunkan pada murid, tidak bisa didemonstrasikan, tidak bisa diprediksi kedatangannya, karamah didapat dari hasil kemurnian dalam beribadah dan meminta pertolongan Alah bukan dengan niat untuk mendapatkan kekuatan ghoib.
Seseorang bisa saja melihat jin namun jika dia harus melalui amalan tertentu yang wajib harus dibaca tiap hari (yang tidak ada tuntunannya dari Nabi) maka perbuatan tersebut adalah perbuatan bid’ah, setiap perbuatan bid’ah maka Allah Ta’ala tidak menerima amalan tersebut dan yang menerima adalah setan (bentuk kekuatan “nafs” dari hasil membaca amalan menyimpang tersebut walau disertai dzikir kepada Allah Ta’ala akan diambil/dikuasai oleh setan lalu setan akan membantu orang tersebut).
Saya katakan dalam ruqyah jarak jauh yang syar’i melalui telpon TIDAK perlu harus memberikan alamat lengkap, bin/binti, sampai ciri-ciri rumah sebab Allah Maha Mengetahui , jika harus tahu letak detail alamat rumah dengan menanyakan bin/binti maka ruqyahnya jelas meminta bantuan jin sebab jin tidak akan tahu alamat pasiennya jika pasien tersebut tidak memberikan alamat yang jelas. Selain itu ruqyah jarak jauh (distence healing) HARUS tetap ada hubungan komunikasi (Telpon, telekonference, sykpe dll) langsung agar peruqyah dapat tahu kondisi pasiennya selama membacakan ayat-ayat ruqyah dan pasien harus mendengarkan lantunan ayat suci secara langsung ketika dilakukan ruqyah jarak jauh.
Lalu saya katakan Ruqyahnya adalah ruqyah syirik sebab setelah saya buka blognya ternyata Ustadz tersebut guru perguruan tenaga dalam Al-Hikmah 3**3 yang mengajarkan ilmu mementalkan orang jarak jauh, memiliki tingkatan dalam keilmuannya dan setiap tingkat harus digores (istilah lain dari diisi, attunement) dan punya amalan yang tidak boleh putus dibaca jika ilmunya ingin tetap afdhol. Ruqyah syirik ustadz D A Y tersebut juga bisa saya pastikan bukan menyembuhkan namun malah banyak memasukkan jin lagi kedalam tubuhnya (yang saya baca juga di blognya Ustadz D A Y seorang perokok yang merupakan pantangan/larangan bagi seorang peruqyah propesional apalagi yang membuka klinik ruqyah).
Si Fulan memaksa saya untuk meruqyahnya jarak jauh, saya katakan saya ragu-ragu mungkin saya sudah tidak dalam keadaan wudhu (biasanya saya tidak mau meruqyah jika wudhu saya batal) selain itu saya dalam keadaan tidak siap untuk meruqyah (saya jika hendak meruqyah selalu shalat 2 rakaat dulu minta pertolongan Allah). Namun karena si Fulan memaksa saya untuk meruqyahnya jarak jauh lalu saya menganjurkan agar dia mendengarkan secara khuyuk ayat-ayat ruqyah yang saya baca (tidak sempat wudhu dan shalat 2 rakaat). Karena kasus fulan ini belajar ilmu sihir maka saya membacakan ayat-ayat pembatal sihir.
Tehnik yang saya lalukan adalah:
1. Membaca Ta’awudz lalu bershalawat serta berdzikir sembari berdoa kepada Allah (dengan khuyuk memejemkan mata serta merendahkan dan menghinakan diri dihadapan Allah) meminta pertolongan-Nya (saya berdoa dalam bahasa indonesia disertai rasa khauf wa roja ” Ya Allah ya Tuhanku, Tiada Tuhan Melainkan Engkau. Hambamu yang hina lagi banyak dosa ini akan meruqyah, bantulah diriku ini ya Allah dan sembuhkanlah pasien ini ya Allah) lalu ditutup dengan kembali berdzikir memuji Allah.
2. Membentuk kekuatan niat dan fokus (konsentrasi dalam membaca untuk mencegah fikiran kemana-mana/tidak khusyuk)untuk menggoncangkan seluruh semua penyakit fisik, psikis, gangguan jin dan sihir yang berada dalam tubuh pasien serta membakar seluruh semua penyakit fisik, psikis, gangguan jin dan sihir tersebut dengan perantaraan membaca ayat ruqyah. Baru 2-3 menit membaca ayat-ayat ruqyah saya mendengar melalui telpon pasien batuk-batuk lalu tidak beberapa lama kemudian muntah-muntah tidak berhenti-henti.
3. Membentuk kekuatan niat dan fokus (konsentrasi dalam membaca untuk mencegah fikiran kemana-mana/tidak khusyuk) untuk membuang / mengusir semua penyakit fisik, psikis, gangguan jin dan sihir untuk keluar dari dalam tubuh pasien lalu kembali membaca ayat-ayat ruqyah (tidak perlu gerakan tangan/lainnya pokoknya khusyuk saja dalam membaca ayat-ayat ruqyah).
Saya membaca ayat-ayat ruqyah selama 15 menitan dan selama itu pasien tidak henti-hentinya muntah-muntah, disela-sela pembacaan ayat-ayat ruqyah saya mengancam para jin agar jangan lagi berada dalam tubuh pasien atau akan saya hancurkan dengan ayat-ayat Allah. Setelah lewat 15 menitan saya hentikan ruqyah sebab saya masih banyak pekerjaan kantor yang menunggu.
Pasien merasakan selama saya meruqyahnya jarak jauh (distance healing) seluruh tubuhnya diterpa/dimasuki aliran listrik bertegangan tinggi yang menjalar diseluruh tubuhnya (benar-benar seperti aliran listrik), tubuhnya sangat lemas hingga terduduk dan tidak dapat menggerakkan tubuhnya. Dia merasakan diwajahnya banyak sekali getaran seperti semut menjalar lalu merasa banyak sekali “sesuatu” yang keluar dari tubuhnya melalui muntahan yang dia keluarkan.
Pasien mengatakan apakah jin dalam tubuh saya sudah keluar semua, saya katakan Insya Allah namun dia harus banyak membaca doa-doa pembentengan dan bertaubat dari semua ilmu-ilmu sihir yang pernah dipelajarinya juga membuang semua jimat-jimat/benda keramat yang dia simpan.
Beberapa hari kemudian , si fulan menulis di wall facebook saya bahwa beliau sudah betul-betul sembuh dan normal sekarang dan sangat berterima kasih atas semua bantuan saya. Saya hanya mengatakan Segala puji bagi Allah bukan saya yang menyembuhkan, yang menyembuhkan hanyalah Allah Ta’ala....
Subhanallah walhamdulillah, saya yang dalam keadaan darurat tidak sempat wudhu dan shalat 2 rakaat ketika diharuskan meruqyah seseorang masih diberi pertolongan dan dikabulkan Allah doa-doa saya. Apalagi jika saya mempersiapkan diri sebaik-baiknya dengan berwudhu dan shalat dua rakaat meminta pertolongan dan ridho Allah pasti akan lebih diijabah lagi oleh Allah Ta’ala.....Alhamdulillah saya dalam setiap meruqyah tidak ada setitikpun keraguan dalam hati bahwa doa-doa saya tidak akan dikabulkan, saya selalu berbaik sangka kepada Allah bahwa Allah pasti akan mengijabah doa saya (cepat atau lambat) walaupun saya adalah seorang yang yang hina lagi banyak dosa dihadapan Allah Ta’ala, sikap inilah yang sebetulnya penting untuk dimiliki oleh setiap umat Muslim.
Pengalaman saya meruqyah jarak jauh (distance healing) cukup banyak (belasan kali) dan pada kasus meruqyah pendekar SH Terate ini adalah yang kesekian kali dengan rata-rata reaksi yang serupa (disetrum listrik, kesemutan, muntah dll)
.................Semua atas idzin dan ridho Allah..........................
0 Response to "Pengalaman meruqyah Jarak jauh (Distance Healing) Pendekar SH Terate"
Post a Comment