MENERAPI KOMPLIKASI GANGGUAN PSIKIS DAN GANGGUAN JIN
Saya hari jum’at tanggal 06-04-2012 berangkat ke baturaja mengendarai mobil bersama anak dan istri saya. Beberapa hari sebelumnya saya ditelpon paman saya bahwa anak laki-lakinya sudah 1 bulan ini bertingkah aneh, suka menyendiri, berbicara sendiri, sering mengeluh bahwa fikirannya melayang-layang. Selalu bermimpi buruk bertemu jin dan bahkan bermimpi kemaluannya ditarik-tarik sesosok makhluk ghoib..
Dari kabupaten mesuji ke kabupaten baturaja jaraknya 5 jam perjalanan. Saya berangkat pukul 13.00 wib dan sampai ke baturaja pada malam harinya di rumah kakek saya (keluarga besar saya ada di baturaja). Sekira pukul 21.00 wib saya ditemui oleh paman saya dan segera mengajak saya ke rumah beliau. Sesampai rumah beliau saya mendengarkan alur cerita kasus yang dialami anaknya yang bernama Joni (nama samaran).. Joni dan Istrinya sudah 3 tahun menikah dan masih menumpang tinggal bersama mertua (Joni Honor di Pemda dan istrinya masih kuliah) juga sudah mempunyai satu anak yang masih balita .
Kasus sakit psikis yang dialami Joni diawali oleh kedatangan sepupu istrinya dari banten. Sepupu istrinya ini sangat dicurigai oleh Joni menyukai istrinya sebab tingkahnya sangat aneh. Sempat terjadi perselisihan antara joni, istrinya dan salah paham dengan sepupu istrinya (sebut saja namana andi). Lalu Andi pulang kampung ke Banten beberapa bulan, lalu kembali lagi ke baturaja untuk suatu keperluan. Nah penderitaan joni dimulai ketika si andi kembali tinggal di rumah mertuanya. Fikiran Joni sangat tidak tenang, ketika tidur selalu terkejut, Joni merasakan keanehan dirinya seolah-olah dikuasai oleh suatu mahluk hingga kepalanya pusing dan sering bermimpi buruk.
Saya sangat mencurigai sebetulnya joni ini hanya menderita stress atau gangguan psikis akibat konflik dalam rumah tangganya. Namun keluarganya menganggap Joni di sihir sebab sebelumnya joni sama sekali tidak pernah sakit aneh dan joni sendiri orangnya ekstrofert (terbuka) dan bukan tipe pendiam atau tertutup.
Saya hanya bisa menduga Joni lebih berat kepada gangguan psikis dan bukan gangguan sihir/jin. Namun dugaan saya bisa salah maka saya melakukan terapi ruqyah pada Joni.
Saya sebelum meruqyah Joni sholat 2 rakaat dulu dan saya surut Joni juga untuk Sholat dua rakaat minta pertolongan kepada Allah.
Joni saya baringkan telentang lalu saya mulai meruqyahnya dengan memegang kepala dan dada joni sembari membacakan ayat-ayat ruqyah. Selama meruqyah sama sekali tidak ada reaksi keras ataupun gejala aneh pada tubuhnya. Maka saya mulai merubah tekhnik dengan menekan banyak titik-titik tertentu pada tubuhnya dengan tekanan ringan ( saya menekan setiap persendian tubuh joni, jari-jari, menekan urat leher dll) dan tepukan. Hampir 30 menit saya meruqyah tidak ada reaksi keras malah Joni kelihatannya sangat menikmati terapi yang berjalan.
Maka saya merubah niat untuk memecahkan “energi negatif” yaitu emosi negatif yang banyak berada didada Joni (Rasulullah pernah meruqyah seorang pemuda yang punya gangguan psikis dorongan emosi negatif untuk berzina, hingga meminta izin kepada Rasulullah untuk berzina, maka Rasulullah setelah memberikan kounseling pada pemuda itu lalu memegang dada pemuda tersebut sembari membaca ayat-ayat ruqyah).
Ketahuilah bahwa emosi negatif ini merupakan bentuk energi (daya/kekuatan) psikis yang terbentuk ketika seseorang banyak menderita tekanan bathin yang jika terus-menerus menekan “dada” akan mengakibatkan seseorang menderita gangguan jiwa/stress berkepanjangan.
Penderita gangguan jiwa, orang-orang yang tidak stabil secara kejiwaan telah banyak “menampung” energi negatif berupa ” gumpalan” emosi yang memenuhi dada dan hatinya (jiwanya) yang jika orang tersebut tidak banyak berdzikir dan mendekatkan diri ada Allah, “gumpalan” emosi negatif itu akan merusak qalbunya hingga hitam legam tidak bercahaya.
Maka saya membacakan ayat-ayat tertentu untuk memecahkan emosi negatif lalu saya melakukan tekhnik usapan buangan didada joni dengan niat membuang emosi negatif joni yang mengakibatkan gangguan psikis pada dirinya.
Ketika saya fokus “membersihkan” dadanya , ternyata ada reaksi aneh pada joni. Mukanya mulai mengerenyit aneh dan mulutnya mulai terbuka. Lalu Joni mulai bersuara aneh...ah---ah---ah.....Saya langsung menepuk dadanya sembari mengatakan “ukhruj ya Aduwallah! (keluar hai kau musuh Allah) lalu seketika mata joni terbuka dan badannya mengejang.
Subhanallah! Ketika bereaksi keras sama sekali tidak keluar perkataan apapun dari mulut Joni kecuali erangan. Maka saya terus membacakan ayat-ayat ruqyah dengan memegang dada dan kepalanya. Beberapa kali saya ajak dialog namun sama sekali tidak ada tanggapan hingga saya merasa cukup letih, lalu saya mendekatkan telapak tangan saya lalu membacakan beberapa ayat tertentu sembari berdoa kepada Allah dalam hati jika gangguan yang diderita joni ini adalah gangguan jin maka saya memohon kepada Allah agar telapak tangan saya ini menjadi senjata untuk memancung leher jin sihir tersebut. Ketika saya mendekatkan telapak tangan saya ke muka joni, joni bereaksi ketakutan, berteriak lalu berulangkali mengedipkan lalu mengerenyitkan matanya.
Saya lalu berulang kali menggesekkan tangan saya keleher joni dan joni berekasi menggelepar-gelepar lalu mengorok seperti sapi disembelih. Tidak hanya leher, saya juga menggesekkan tangan saya keberbagai bagian tubuh joni dengan niat memotong semua bentuk kekuatan jahad. Lalu Joni muntah-muntah kemudian sadar.
Saya lalu memutuskan untuk istirahat dan saya membacakan ayat-ayat ruqyah di air yang dicampur garam dan daun sirih 7 lembar yang sudah dihaluskan lalu saya suruh joni untuk mandi (mandinya diluar kamar mandi). Pengalaman saya menggunakan air + garam + daun sirih ini banyak sekali membantu dalam kasus penyakit gila, saya alhamdulillah setidaknya 3 kali dengan izin Allah menyembuhkan orang gila tahunan dengan memandikannya + meruqyahnya secara sempurna dan tidak pernah kambuh lagi.
Setalah Joni mandi , dia bercerita sebetulnya ketika baru surat Al-fatihah dia sudah merasakan reaksi seperti ada desiran/gerakan halus yang berputar-putar dibadannya dan ketika dia melihat telapak tangan saya dia melihat sebilah pedang yang amat tajam yang bercahaya menyilaukan hingga bereaksi ketakutan (subhanallah, saya sama sekali tidak mengatakan apapun ketika membacakan ayat tertentu lalu menghembuskan ketelapak tangan saya) Ketika dia muntah dia merasakan ada sesuatu yang keluar dari badannya dan badannya kini sangat enak dan ringan.
Ketika malam semakin larut saya lalu meminta izin paman saya untuk pulang kerumah kakek dan insya Allah besok pagi saya kembali akan meruqyah Joni. Saya lalu memberikan beberapa amalan kepada joni yaitu setiap mau tidur dia harus berwudhu dan membaca 3 qul yang ditiup dikedua telapak tangan dan diusapkan keseluruh tubuhnya dan dia harus mengamalkan surat Al-Mu’minuun 97-98 3 kali sehabis sholat.
Esok harinya saya kembali meruqyah Joni, sama seperti ruqyah sebelumnya sama sekali tidak ada reaksi namun ketika saya membentuk kekuatan niat dengan membersihkan dadanya dari “gumpalan” emosi negatif joni kembali bereaksi, ternyata masih ada sisa dari penyakitnya. Lalu kembali saya melakukan tepukan didada juga punggung dan ubun-ubun yang diakhiri dengan melakukan tekhnik sembelihan. Setelah joni muntah dan sadar saya kembali menyuruh joni untuk mendi air garam dicampur dengan garam dan daun sirih yang sudah dibacakan ayat suci Al-Qur’an.
Pada malam hadi ba’da isya kembali saya meruqyahnya, dengan tehnik yang sama, namun kali ini jin-jin yang masih tersisa mulai membuka suaranya, meminta ampun karena terbakar tubuh mereka semua, saya lalu mengislam kan mereka semua dan saya giring untuk semuanya menuju mulut dan keluar melalui mulut, Alhamdulillah berhasil dengan baik. Joni pada akhir terapi saya tutup matanya dan saya juga joni berdoa kepada Allah meminta petunjuk kita ada benda sihir, atau apapun yang berhubungan dengan sihir agar diperlihatkan kebathilannya kepada kami semua.
Lalu joni merasa seolah-olah berjalan dan mengelilingi rumah mertuanya namun tidak ada seuatu yang aneh dan mencurigakan begitu juga ketika dia seolah-olah merasa berjalan meneliti setiap sudut rumah Keluarganya (rumah tempat dilaksanakan terapi ruqyah) namun juga tidak menemukan sesuatu yang aneh, benda-benda sihir, makhluk ghoib atau lainnya dan saya mengakhiri terapi ruqyah dengan mengucapkan Alhamdulillah....... setelah terapi kembali Joni saya suruh mandi air garam dicampur dengan garam dan daun sirih yang sudah dibacakan ayat suci Al-Qur’an. Dan Joni banyak saya beri nasihat agar selalu memperkuat keimanannya juga jangan pernah untuk mengikuti alam fikiran yang negatif (mengkhayal, menerawang, melayang-layang) sebab jika dia fokus kepada emosi negatif tersebut maka akan semakin membuat dia hidup dan terperosok dalam dunia khayalan. Dan beberapa nasihat lain berkenaan dengan konflik rumah tangganya.
Sampai sekarang alhamdulillah Joni sudah pulih dari gangguan psikis/kejiwaannya yang saya analisis 50% gangguan psikis(kejiwaan) dan 50 % ada jin yang ikut campur untuk merusak akal fikiran Joni.
..............segala sesuatu atas kehendak dan idzin Allah...........................
0 Response to "MENERAPI KOMPLIKASI GANGGUAN PSIKIS DAN GANGGUAN JIN"
Post a Comment