Blog Orang IT

Terjemahkan

KONSULTASI SEORANG PERUQYAH TENTANG PENYELAMATAN NAFS (JIWA SEKUNDER)




terima kasih Ustad atas kesediaannya meluangkan waktu menjawab konsultasi saya



setelah prosesi ruqyah (awal-awal kepanasan), pasien sudah tidak merasakan apapun terhadap ruqyah. Sy meminta dia memejamkan mata dan sy bacakan surat al An'am ayat 3, 103, dan Al hasyr 22. Tak lupa sholawat dan hamdalah.
Dia melihat dirinya ada di sebuah rumah. Sy minta dia masuk rumah. Di dalam rumah dia melihat dirinya memakau baju merah (dia memang punya dan ada di lemari). Di rumah itu dia sedang ditodong dengan pedang oleh orang hitam besar (wajah yang ditodong sangat ketakutan). di sampingnya ada wanita mermuka jelek berdarah-darah. Namun tidak ada yg melihat/menyadari akan kehadiran pasien. Setelah sy membaca ruqyah lagi, khususnya Al Anfal 17, penglihatan itu masih sama, tidak ada perubahan.

setelah istirahat sejenak, sy meminta pasien untuk penelusuran kembali. Kali ini saat pasien melihat dirinya di dalam rumah itu, wanita yang buruk rupa itu melihat ke diri pasien, pasien langsung membuka mata karena takut. Sy langsung membca ayat yasin ayat 9 (walaupun sudah tidak penelusuran lagi).

Beberapa hari kemudian, saat prosesi ruqyah, pasien bereaksi kepanasan lalu tidak merasakan apa. Saat penelusuran lagi, pasien hanya melihat dirinya di suatu hutan dan di jaga oleh 2 cahaya. Dia melihat dirinya tetap berbaju merah dengan keadaan sangat gelisah. selama dan setelah pembacaan ruqyah, tidak ada perubahan apapun.

Pernah ketika pulang dari ruqyah, pasien di tengah jalan merasa ada yang masuk dalam dirinya. inilah yang membuat sy menyimpulkan bahwa ada buhul yg belum terputus atau mungkin ada nafs yag ditawan. Pasien termasuk ulet, dia berusaha tetap sholat dan mengaji walaupun merasakan kepanasan.

Namun sy belum mencoba teknik ikrar pemutus (karena ayahnya pernah ngilmu jaranan/ kudi lumping)
sekali lagi terima kasih
semoga Allah membalas kebaikan Ustad Pradana
Jawab:
Dari penjelasan antum, saya bisa mengambil kesimpulan, bahwa salah satu nafs pasien diculik oleh 2 jin, dan 2 jin tersebut adalah merupakan  jin penjaga nafs pasien. Dibelakang 2 jin tersebut ada lagi kekuatan besar yang memberikan mandat kepada 2 jin tersebut. Kekuatan besar itu adalah kerajaan jin yang bekerjasama dengan tukang sihir. 

Ada banyak kasus ketika diruqyah pasien tidak menunjukkan reaksi keras namun tubuhnya selalu sakit-sakitan hingga peruqyah yang tidak perpengalaman akan menganggap pasien tersebut Cuma sakit fisik belaka. Padahal nafs (jiwa sekunder) pasien sudah diculik dan disiksa di suatu tempat. Ketika nafs pasien disiksa maka tubuh fisik pasien akan juga merasakan sakit yang amat sangat. 

Kasus ini sangat sulit penyembuhannya dan kadang walau berpuluh-puluh kali kita ruqyah tidak ada perubahan berarti jika yang meruqyah adalah peruqyah yang tidak perpengalaman dalam tekhnik penelusuran penyakit.

Adapun tekhnik penyelamatan nafs pasien ada beberapa cara :

1. Pasien meniatkan dirinya agar menyatu dengan kesadaran nafs yang dibelenggu lalu peruqyah membekali nafs pasien dengan ayat-ayat ruqyah yang bisa dijadikan shield, weapon
yang pasien itu sendiri berusaha melepaskan dirinya.

Tekhniknya adalah :
Mu’alij membaca doa pembentengan dengan niat membuat shield (energi pelindung) untuk pasien,ucapkan :” dengan izin Allah ayat-ayat pembentengan ini energinya akan melindungi jiwa pasien dari semua serangan, dari semua senjata, dari semua energi negatif, tidak akan tembus, tidak akan bisa lagi dibelenggu oleh seluruh makhluk jahad, atas berkat kekuatan dan pertolongan Allah”  bacakan al-mu’minun 97-98, dan 7 lapis energi pelindung pada tangan pasien lalu tiupkan dan suruh pasien mengusapkannya keseluruh tubuh atau langsung hembuskan keubun-ubun pasien.

 lalu bacakan surat yasin ayat 9 dan Al-Israa’: 45 setelah itu hembuskan lagi keubun-ubun pasien dengan niat agar jiwa sekundernya menghilang dari pandangan jin.

Setelah melakukan persiapan, maka tutuplah mata pasien dengan kain agar fokus dan tuntun pasien memindahkan kesadaran jiwanya kedalam kesadaran nafs yang dibelenggu dengan mengatakan :” bismillah kesadaran fisik saya akan menyatu dengan kesadaran nafs saya yang dibelenggu, dengan izin Allah terjadilah, terjadilah, terjadilah”

Tuntun pasien menarik nafas agak dalam agar rileks dan fokus agar niatnya berhasil. Jika berhasil maka pasien akan menjadi dirinya yang ditawan jin tersebut, dan pasien akan melihat siluman/jin tersebut kebingungan karena nafs pasien menghilang dari pandangan mereka. Lalu suruh pasien itu cepat terbang kembali ke dalam tubuh fisiknya..... Peruqyah membantu keselamatan nafs pasien selama pelarian dengan menggunakan tekhnik Pengembalian jiwa (kisah tekhnik pengembalian jiwa ini ada cerita seru tersendiri yang saya alami hingga paman saya menemukan tekhnik ini dan membacakan pada diri saya karena nafs saya banyak tertarik pada satu kasus pertempuran dengan jin pada saat penanganan sihir kelas berat)

Selama pelarian NAFS pasien menuju tubuh fisik, peruqyah membacakan :
  1. membaca Ta’awudz
  2. Membaca Shalawat nabi
  3. Membaca doa perlindungan (Ayat kursi)
  4. Membaca surat Al-Baqarah ayat 7 dan 18 dengan niat membuat bisu, buta, tuli jin sihir agar tidak dapat mengejar nafs pasien
  5. Bentuk kekuatan Niat mengembalikan semua jiwa raga yang dipengaruhi sihir
  6.  Lalu Membaca Surat Al-baqarah ayat 5
  7. Dilanjutkan membaca Membaca surat Al-Fajr ayat 27-30 berulang-ulang sampai pasien merasa jiwanya sudah bersatu dengan tubuh fisik
  8. Catatan: niat harus jelas dan tegas adapaun jika sulit memproyeksikan niat dalam hati maka lebih baik ucapkan saja secara jelas.
Waspadai kemungkinan ada lagi jiwanya yang dibelenggu, sebab kadang tidak hanya satu jiwa yang diculik siluman tersebut dengan kembali melakukan tekhnik scanning


2. Peruqyah secara aktif membacakan ayat-ayat "serangan, pemutus buhul, melindungi nafs pasien dll" untuk melepaskan buhul yang membelenggu nafs pasien.

Tekhnik ini memerlukan kerjasama pandangan mata bathin pasien dengan peruqyah, lakukan dulu tekhnik pembentengan nafs pasien yang sudah saya jelaskan di poin pertama.

Lalu bacakan dan niatkan energi(kekuatan/daya) kalimat tammah (kalimat sempurna/sakti yang pernah diajarkan malaikat Jibril pada Rasulullah yang diserang oleh sekelompok jin ifrit yang membawa obor api (energi api) disatu lapisan langit ketika israa’) untuk menghancurkan/ 2 jin yang membelanggu nafs pasien. 

Bacaannya yaitu :
A’uudzu biwaj’hillaahil kariim
Wa bikalimaatil laahit taammaatil latii laa yujaawizuhunna barrun wa laa faajirun
min syarri maa yanzilu minas’sama’i
Wa min syarri maaya’ ruju fiiha
Wa min syarri maa dzaro-a fiil ardhi
Wa min syarri ma yakh’ruju minhaa
Wa min fitanil laili wan nahaari
Wa min thowaariqil laili wan nahaari illa thooriqon
Yath’ruqu bikhoirin ya rahman.

Artinya : “Aku berlindung pada Tuhan Yang Maha Pemurah dan berpegang teguh pada kalimat-kalimatNYA yang sempurna yang tidak dapat diperangaruhi oleh siapapun juga, baik orang taat maupun orang fasik, dari kejahatan yang turun dari langit dan kejahatan yang naik ke langit, kejahatan yang ada dimuka bumi dan kejahatan yang keluar dari bumi, kejahatan fitnah-fitnah dan peristiwa yang membawa akibat buruk yang terjadi siang dan malam, kecuali peristiwa yang membawa kebaikan, Ya Tuhan kami yang Maha Rahman (Pengasih).”

Bacalah berulang kali dengan konsentrasi dan fokus, suruh pasien melihat apa yang terjadi. Jika pasien melihat 2 jin itu terbakar lanjutkan pembacaan sampai 2 jin tersebut musnah/lebur.. jika sudah aman lalu panggil nafs pasien dengan tekhnik pengembalian jiwa yang sudah saya jelaskan dipoin pertama agar menyatu kembali dengan tubuh fisiknya. 

Waspadai kemungkinan ada lagi jiwanya yang dibelenggu, sebab kadang tidak hanya satu jiwa yang diculik siluman tersebut dengan kembali melakukan tekhnik scanning

3. Peruqyah dan pasien berdoa kepada Allah agar Allah Ta'ala menurunkan bala tentara malaikat untuk membebaskan nafs pasien.

Hanya diperlukan kepasrahan peruqyah dan pasien dan kehusyukan dalam berdoa,
Bacaannya adalah :
  1. membaca Ta’awudz
  2. Membaca Shalawat nabi
3.       Peruqyah berdoa dan diamini pasien :” Ya Allah, kami memohon bantuan kepada Engkau Ya Allah untuk menyelamatkan nafs (sebutkan nama pasien) , Tiada daya upaya kecuali pertolongan engkau ya Allah” bacalah beberapa kali dengan khusuk dan diaminkan pasien

4.       Kemudian secara berulang-ulang bacalah  Al-Anfal: 9-11 dan  12 disela-sela pembacaan ayat ulangi kembali doa yang sudah diucapkan begitu seterusnya sampai pertolongan Allah datang.
5.       Kondisikan pasien melaporkan apa yang dia lihat bagaimana bentuk pertolongan Allah itu datang.

4.Nafs Pasien menyelamatkan nafnya yang lain


Jika pasien seorang pemberani, ketika penelusuran dan pasien melihat nafsnya yang lain dibelenggu, maka lakukan tekhnik pembentengan (penjelasan pada poin pertama) lalu kondisikan pasien untuk siap dalam pertempuran alam ghoib: tekhniknya :

 1. Pedang cahaya
bacalah ayat "pedang" dan hembuskan ditangan pasien dengan niat memberikan pedang cahaya pada nafs pasien. maka pasien akan melihat wujud pedang itu lalu suruh pasien memegang pedang tersebut dan tebaskan ketubuh/leher jin/siluman tersebut.

2. Api ayat kursi
bacakan ayat kursi pada tangan pasien lalu hembuskan, niatkan pada tangan nafs pasien ada seberkas api, lalu suruh nafs pasien melemparkan api tersebut ke 2 jin itu


3. Panah Api

bacakan surat Ash-shofat 1-10, pada bacaan ke 9 dan 10 ulangi beberapa kali dengan niat memberikan panah api (berwujud seperti kilat petir dapat berwarna merah, biru, putih atau hitam) lalu lemparkan kearah jin tersebut

4. Kilat petir

 bacakan surat al-Mulk ayat 5 lalu hembuskan ketangan pasien dengan niat memberikan kilatan patir lalu suruh pasien melemparkan kearah jin tersebut

 5. dll

Jika musuh sudah dikalahkan jangan buang waktu  peruqyah melakukan tekhnik pengembalian jiwa, sebab jika berlama-lama maka dapat saja bala bantuan jin akan datang dan kita akan direpotkan oleh pertempuran yang lebih membahayakan dan menyulitkan lagi.

5. Nafs peruqyah sendiri yang menyelamatkan nafs pasien
Saya tidak rekomendasikan dan Allah Ta’ala belum memberikan taufiq pada diri saya untuk menjelaskannya. Resikonya sangat besar, nafs peruqyah bisa dijebak oleh bangsa jin hingga bisa terbelenggu, disakiti/dilukai, bahkan nafs kita yang lain  dapat banyak terlepas jika kalah dalam pertempuran. Tiap lapisan Nafs punya kesadaran sendiri dan dibawah kontrol Ruh kita, nafs-nafs(jiwa-jiwa sekunder)  lain dapat saja tanpa kita inginkan dan sadari membantu nafs kita yang sedang bertempur, ini kacau dan pernah saya alami dan saya tidak dapat mengontrolnya.saya cukup trauma dan berfikir 1000 kali jika kembali menggunakan tekhnik poin 4 ini.

Pada tingkat lanjut dapat saja hanya dengan kekuatan niat, nafs pasien kita arahkan menuju lokasi benda sihir yang telah menyihir pasien tersebut lalu melakukan tekhnik pembakaran setelah melepaskan nafs pasien dari belenggu siluman tersebut.

Jika pasien jelas pandangannya minta dia untuk melihat apakah ada buhul yang masih tersambung dalam dirinya, lalu lakukan penelusuran ujung buhul yang tertencap dalam dirinya agar diketahui dimana pusat sihir itu berada.

Lakukan secara sabar tahapan tekhnik diatas jika salah satu tidak berhasil lakukan tekhnik lain dan bisa menggabungkan beberapa tekhnik menjadi satu kesatuan. Jika berhasil menyelamatkan nafs pasien hentikan dahulu "penelusuran" dan jangan banyak melakukan eksperimen sebelum benar-benar pengalaman dengan beragam tekhnik yang sudah saya ajarkan dan memahami seluk beluk alam ghoib, sebab tingkat bahayanya besar.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "KONSULTASI SEORANG PERUQYAH TENTANG PENYELAMATAN NAFS (JIWA SEKUNDER)"

Post a Comment