Blog Orang IT

Terjemahkan

Back to Ruqyah Syar’iyyah: 2 Jam Meruqyah Anak Indigo


Ditulis oleh :
Ustadz Rizal Dalil, M.Pd.I
(Praktisi Pendidikan dan Quranic Healing)

Kurang lebih 7 tahun lamanya, saya tidak pernah praktik meruqyah lagi setelah disibukkan dengan aktivitas mengajar di sekolah. Namun, suatu hari seorang sahabat curhat dan meminta saran tentang permasalahan anaknya. Ia menceritakan bahwa anaknya memiliki “kemampuan” melihat makhluq ghoib dan mampu meramal berdasarkan “bisikan”. Namun, anaknya ternyata memiliki masalah di sekolahnya, bahkan di rumah pun sifatnya emosional kepada orang tuanya. Selain itu, ia memiliki hobi yang cukup ganjil yaitu memelihara 2 ekor ular.

Mendengar cerita tersebut, saya pun menasihatinya dan menawarkan agar anaknya untuk diruqyah. Selanjutnya, saya dan asisten pribadiku (istriQyu) meluncur ke “TKP” pada hari dan waktu yang dijanjikan. Alhamdulillah, kami tiba di rumahnya ba’da Ashar. Namun, tatkala saya dan istri hendak masuk ke dalam ruangan, anaknya terlihat begitu gelisah bahkan hendak pergi. Dan saat saya masuk kamarnya dan duduk di sebelahnya maka terlihat raut wajahnya yang memerah lalu dia berteriak dan berontak. Melihat reaksinya tersebut maka saya pun berusaha memegangnya. Karena tenaganya begitu kuat, terpaksa kami langsung meruqyahnya sambil menahan tubuhnya dalam keadaan terlentang. Saya coba membaca beberapa ayat ruqyah sambil memegang kedua tangannya yang terus berontak, sedangkan istriku –dengan mengenakan sarung tangan– memegang kedua kakinya.



Beberapa ayat ruqyah telah dibacakan, bahkan dibantu audio ruqyah yang dinyalakan menggunakan speaker portable yang sengaja saya bawa. Demikian pula air yang dicampur serbuk daun bidara pun kami coba minumkan dan balurkan. Namun, anak tersebut terus berontak sambil terkadang mengeluhkan rasa sakit/kedutan di sejumlah bagian tubuhnya dan memuntahkan sesuatu dari mulutnya. Karena saat itu masih belum mengetahui teknik-teknik ruqyah (teknik buangan/menarik paksa jin, teknik sembelih, dan lainnya), kami hanya berusaha terus meruqyah, mengajak berbicara, serta memijit bagian kaki dan tangannya.
Tak terasa 2 jam berlalu, tubuhku telah basah kuyup dengan keringat, bahkan bagian kepalan tangan pun terasa sakit dan kaku untuk digerakkan karena terlalu lama dicengkram dan mengadu otot dengan anak tersebut, padahal orang tuanya dan Pak RT pun ikut membantu memeganginya.

Demikian pula halnya, anak itu pun terlihat begitu letih dan…. “Allahu Akbar, Allahu Akbar!…Alhamdulillah, adzan maghrib pun terdengar sayup-sayup dari kejauhan. Akhirnya, kami harus mengakhiri pertempuran fisik tersebut untuk segera melaksanakan Sholat Berjama’ah. Badanku begitu letih rasanya dan tanganpun terasa sakit serta kaku digerakkan. Namun, yang membuat bahagia dan salut adalah anak tersebut pun berusaha mengambil wudhu walaupun dalam keadaan yang juga begitu letih. Karena jauh dari masjid, terpaksa kami sholat maghrib berjama’ah. Sekali lagi yang membuat kami bahagia dan salut adalah anak tersebut berusaha untuk tetap mengucapkan bacaan dan melaksanakan gerakan sholat di belakangku, walaupun terdengar suara-suara aneh dan berat yang keluar dari mulutnya. Saya tetap melanjutkan sholat dan semakin pasrah kepada Dzat Yang Maha Kuasa, serta di akhir sujud dan sebelum salam maka kupanjatkan do’a khusus; “Ya Allah, Wahai Dzat Yang Maha Kuasa…. Berikanlah kesembuhan pada anakku, berikan pertolongan kepada kami agar bisa mengusir jin/syetan yang berada dalam tubuhnya….

Selesai sholat berjama’ah, kami lanjutkan membaca dzikir serta Ayat Kursyi, 3 Qul, dan do’a. Selepas sholat, kami tidak melanjutkan ruqyah karena benar-benar kondisi saya begitu letih dengan tangan yang masih terasa sakit dan kaku. Akhirnya, masih di tempat sholat sambil menunggu waktu sholat Isya tiba, saya manfaatkan untuk menasihati dan memotivasi anak tersebut. Sejam kemudian kami asyik dalam obrolan tentang ruqyah, tipu daya syetan/jin, serta pengalaman Anak Indigo tersebut.

Beberapa minggu berselang setelah proses ruqyah dan ular peliharaannya dibuang dari rumahnya, saya mendapatkan kabar dari orang tua Anak Indigo tersebut bahwa anaknya sudah semakin baik sikapnya. Ia berkeinginan untuk belajar mengaji lagi walaupun harus mulai dari IQRO, dan sudah mau melaksanakan sholat berjama’ah di masjid.

Innalhamdalillah, senang rasanya mendengar kabar tersebut walaupun rasa sakit dan kaku di tanganku masih terasa sampai satu minggu lebih….

Setelah kejadian meruqyah Anak Indigo tersebut maka saya lebih termotivasi untuk mencari sumber dan referensi tentang Ruqyah Syar’iyyah serta Teknik-tekniknya. Alhamdulillah, Allah berikan kemudahan tatkala saya menemukan 2 blog (http://metafisis.wordpress.com/ dan (www.quranic-healing.blogspot.com/). Subhanallah, begitu banyak yang bisa saya pelajari sehingga harus mengumpulkan semua artikel dan meringkasnya dalam sebuah buku saku. Alhamdulillah, Allah juga telah mempertemukan dengan saya dengan ustadz Perdana Akhmad,S.Psi dalam kegiatan Seminar Nasional Ruqyah Syar’iyyah (Bogor, 18 Maret 2012) dan Pelatihan Ruqyah Syar’iyyah (Citeureup, 27 Mei 2012).
 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Back to Ruqyah Syar’iyyah: 2 Jam Meruqyah Anak Indigo"

Post a Comment