Blog Orang IT

Terjemahkan

Meruqyah wanita yang (ternyata bukan) kerasukan


Setelah selesainya pertemuan kedua para punggawa ruqyah ARSYI (ASOSIASI RUQYAH SYAR'IYYAH INDONESIA)  di Rumah Sehat Adz Dzikra Depok saya tetap tinggal di Rumah Sehat sebab saya sudah pesan tiket Travel Purnagama dan akan dijemput pada malam harinya untuk kembali ke Bandar lampung. Setelah sholat Maghrib di RS Adz Dzikra berjama’ah dengan Ustadz Fajri (hari hujan deras) saya di informasikan Mas Agus (penjaga RS) bahwa ada seorang pegawai salon yang kerasukan jin yang rukonya  bergandengan dengan RS Adz Dzikra (berjarak Cuma 15 meter saja). Pegawai yang (katanya) kerasukan jin itu bernama Siti. Maka saya segera menuju ke ruko salon tersebut (Ustadz Fajri ga ikut sebab masih sibuk Facebookan :P ).

Sesampainya di ruko saya langsung menuju kelantai dua, saya melihat wanita tersebut dalam keadaan pingsan dan bajunya (Masya Allah cantik dan seksi betul! ) sama sekali tidak syar’i. 

Saya lalu meminta kain dan mukena lalu saya meminta salah seorang wanita disana untuk mengenakannya pada pasien wanita tersebut sebab saya “ga kuat” mental jika harus meruqyahnya jika tanpa ditutup semua auratnya.

Lalu saya mulai meruqyahnya (membacakan ayat-ayat ruqyah dengan tangan kanan (memakai sarung tangan) menyentuh kening dan tangan kiri memegang botol air mineral yang saya ruqyah), 5 menit ruqyah berjalan sama sekali tidak ada reaksi apapun dari wanita tersebut yang tetap saja pingsan. 

Saya curiga wanita ini bukanlah sedang kerasukan jin saya lalu merubah tehnik dengan menekan titik dibawah hidungnya (diatas tengah bibir) sembari membaca al-mu’minuun 115 dan memanggil-manggil namanya dan Alhamdulillah wanita itu sadar, lalu saya lihat juga Ustadz Fajri datang dan turut membantu meruqyah.

Saya lalu langsung to the poin mengatakan “mba punya masalah yang berat ya?” Lalu wanita itu mengangguk  pelan. Saya lalu bertanya lagi “ masalah apa mba”?lalu wanita itu menggeleng lalu tidak lama kemudian menangis tersedu-sedu. Lalu saya mengatakan “ menangis saja mba, jangan ditahan menangislah sepuas-puasnya sampai hati mba terasa lega”Wanita itu langsung menangis-tersedu-sedu dan saya biarkan dia menangis dengan puas. 

Lalu wanita lain yang ternyata adalah pemilik salon bercerita bahwa siti merasa sakit kepala lalu tiba-tiba pingsan dan sudah diusahakan untuk menyadarkannya tidak juga sadar-sadar. Siti ternyata memang sedang memiliki masalah dengan cowoknya yang siti melihat cowoknya bergandengan tangan dengan wanita lain.... (cape dech...... hehehe) dan itu membuat dirinya  stress berat dan depresi. 

Saya lalu meruqyah minyak kayu putih dan saya mintakan kepada temannya untuk mengoleskannya di kening dan tengkuknya dan saya menasihati wanita tersebut dan memberikan saran-saran yang positif juga membangkitkan semangat hidupnya.

Saya katakan dengan pemilik salon bahwa Siti bukan kerasukan jin melainkan karena beban fikiran yang membuat fisiknya sakit hingga akhirnya Siti pingsan dan  subhanallah ternyata menekan titik dibawah hidung sembari membacakan Al-Mu’minuun 115 secara seketika dapat menyadarkan wanita tersebut dari pingsannya....



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Meruqyah wanita yang (ternyata bukan) kerasukan"

Post a Comment