Blog Orang IT

Terjemahkan

BAGAIMANA MERUQYAH SECARA IMAJINATIF

Dari: Ustaz Salahudin Sunan Al-Sasaki

                          رقية التصويرية

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على اشرف الانبياء والمرسلين وعلى آله واصحابه أجمعين: أما بعد:

Sebagaimana kita ketahui bahwa Alquran itu adalah penawar bagi segala macam penyakit baik penyakit hati maupun penyakit badan.Tetapi sedikit sekali orang yang mengambil manfaat dari apa yang sudah ia baca dari ayat-ayat Alquran untuk tujuan kesembuhan dari suatu penyakit.Mari kita rujuk firman Allah dalam surah Al-Israa:82 yaitu:
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا.
"Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian".(Al-Isra':82).

Jadi firman Allah diatas tentu kita semua mengimaninya dan tidak ada keraguan sedikitpun didalam hati orang yang beriman.Lalu kenapa sedikit sekali dari kita yang benar-benar merasakan kenikmatan,ketenangan,dan kesembuhan dari penyakit setelah membacanya?? Firman Allah itu haq tidak ada keraguan didalamnya.Pasti ada kesalahan.Dan kesalahan ini tentu berasal dari kita yang membacanya.Naah..kesalahan inilah yang harus kita perbaiki agar kita dapat menganbil manfaat dari setiap ayat yang kita baca.Untuk memperbaiki kesalahan ini kita harus merubah cara kita didalam membaca alquran.Lalu bagaimana caranya? Tulisan saya ini akan menjawab keingin tahuan kita tersebut yaitu dengan cara;membaca secara imajinatif.Apa yang dimaksud dengan membaca secara imaninatif?Inilah jawabannya:
القراءة التصويرية : وهي استحضار معاني الايات وتصويرها أثناء القراءة علي المريض فلا يكفي مجرد القراءة فقط.
"Membaca secara imajinatif adalah: Menghadirkan makna-makna ayat-ayat kemudian menggambarkannya ketika membacakannya kepada pasien, jadi tidak cukup hanya membaca saja".

Jelasnya kita tidak cukup sekedar membaca ruqyah saja,tetapi kita harus menggambarkan makna-makna ayat yang kita baca dan larut didalamnya.Dengan cara ini,maka bacaan kita akan sangat berpengaruh bagi setan atau bagi penyakit apapun yang menggerogoti tubuh kita.

Agar tulisan saya ini lebih jelas dan cepat di mengerti marilah kita ambil beberapa contoh sbb:
1.Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah mengimajinasikan firman Allah berikut:
وَقِيلَ يَا أَرْضُ ابْلَعِي مَاءَكِ وَيَا سَمَاءُ أَقْلِعِي وَغِيضَ الْمَاءُ وَقُضِيَ الْأَمْرُ وَاسْتَوَتْ عَلَى الْجُودِيِّ ۖ وَقِيلَ بُعْدًا لِلْقَوْمِ الظَّالِمِينَ.
"Dan difirmankan: "Hai bumi telanlah airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah," dan airpun disurutkan, perintahpun diselesaikan dan bahtera itupun berlabuh di atas bukit Judi, dan dikatakan: "Binasalah orang-orang yang zalim".(Hud: 44).

Disini digambarkan bumi adalah manusia dan pendarahan digambarkan ditelan bumi.Pendarahan mengering dan sembuh.(Zaadul ma'aad:4-358).
2.Imam Ahmad bn Hambal menuliskan hadits dari ibnu Abbasdan ayat alquran dalam surah An-Nazi'at:46 pada piring yang bersih untuk orang yang sulit melahirkan yaitu:

لا إله إلا الله الحليم الكريم، سبحان الله وتبارك الله رب العرش العظيم، والحمد لله رب العالمين.
"Tiada Tuhan yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah yang Maha Penyantun dan Maha Mulia.Dan Maha Berkah Allah Tuhan Arasy yang agung.Dan segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.
كَأَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَهَا لَمْ يَلْبَثُوا إِلَّا عَشِيَّةً أَوْ ضُحَاهَا
"Pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (di dunia) melainkan (sebentar saja) di waktu sore atau pagi hari".(An-Nazi'at: 46).
كَأَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَ مَا يُوعَدُونَ لَمْ يَلْبَثُوا إِلَّا سَاعَةً مِنْ نَهَارٍ ۚ بَلَاغٌ ۚ فَهَلْ يُهْلَكُ إِلَّا الْقَوْمُ الْفَاسِقُونَ.
"Pada hari mereka melihat azab yang diancamkan kepada mereka (merasa) seolah-olah tidak tinggal (di dunia) melainkan sesaat pada siang hari. (Inilah) suatu pelajaran yang cukup, maka tidak dibinasakan melainkan kaum yang fasik".(Al-Ahqaf :35).
Disini Imam Ahmad rahimahulloh menggambarkan bayi didalam perut ibunya seperti orang yang mati didalam bumi.Sedangkan kalimat"Pada hari mereka melihat hari berbangkit itu",digambarkan seolah-olah melihat hari berbangkit atau seolah-olah tidak tinggal didalam kubur mereka.Adapun kalimat"mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (di dunia) melainkan (sebentar saja) di waktu sore atau pagi hari".Disini Imam Ahmad mengimajinasikan bayi tersebut hanya tinggal sebentar saja diperut ibunya.Jelasnya adalah menggambarkan dengan memperpendek waktu keberadaan bayi didalam perut ibunya.

3.Misalkan seseorang yang terkena kanker,stroke,jantung,dll,bisa kita gunakan surah Albaqarah:
 وَمَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ مَاءٍ فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا.
"Dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya.(Al-Baqarah :164).
Disini kita gambarkan tubuh manusia itu sebagai bumi yang sudah mati,kering kerontong karena penyakit.Jaringan tubuhnya sudah banyak yang tidak berfungsi.Lalu kata air didalam ayat diatas adalah gambaran dari obat atau pupuk bagi bumi tersebut dan membuat bumi itu subur kembali(jaringan tubuh yang awalnya sudah tidak berfungsi lagi sekarang hidup kembali dan penyakitnya bisa sembuh).
4.Ini dari apa yang saya praktekkan di lapangan seperti membongkar keberadaan setan didalam tubuh yang bersembunyi dan sulit terdeteksi.Saya biasanya menggunakan surah Albaqarah:60:
وَإِذِ اسْتَسْقَىٰ مُوسَىٰ لِقَوْمِهِ فَقُلْنَا اضْرِبْ بِعَصَاكَ الْحَجَرَ ۖ فَانْفَجَرَتْ مِنْهُ اثْنَتَا عَشْرَةَ عَيْنًا.
"Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman: "Pukullah batu itu dengan tongkatmu". Lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air".(Al-Baqarah 60).
Disini saya menggambarkan tongkat sebagai alat memukul setan didalam tubuh berupa batu yang keras dan memancarlah keluar air dari batu tersebut.Walaupun setannya sebandel apapun dia akan terpaksa menampakkan dirinya/bereaksi.
Demikianlah beberapa contoh cara berimajinasi didalam membaca alquran yang saya ambil dari beberapa ulama kita dan pengalaman pribadi penulis.Disamping berimajinasi seperti diatas hal yang harus ada sebelum membaca adalah niat kita membaca.Tanpa ada niat,maka bagaimanapun tepatnya anda berimajinasi tidak akan berguna atau mendatangkan manfaat.Jadi jangan lupa niat terlebih dahulu.
Demikian semoga bermanfaat.Aamiiiin
وصل الله على محمد وآله وصحبه وسلم.والحمد لله رب العالمين.والله تعالى اعلى واعلم.

Nukilan ustaz salahudin Sunan Al-Sasaki.
 Team Arsyada

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to " BAGAIMANA MERUQYAH SECARA IMAJINATIF"

Post a Comment